Hal tersebut menjadi wajar, mengingat nominal uang receh tidaklah sebesar uang kertas yang memiliki nominal terendah seribu rupiah. Sementara, nilai nominal paling rendah dari uang receh adalah seratus rupiah.
Akan tetapi, hal tersebut tentunya tidak terjadi di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Nyatanya, ada Sekolah Dasar di Lumajang, tepatnya di Kecamatan Klakah yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) SDIT Nurul Islam Klakah justru menaruh perhatian yang besar terhadap kegunaan uang receh yang berbentuk kepingan logam tersebut.
Hari Sabtu (15/12/2012) adalah hari yang dinanti-nantikan sekitar 63 siswa SDIT NURIS Klakah. Hari itu, uang receh yang mereka kumpulkan selama Satu bulan akan diserahkan kembali kepada tim Tabung Peduli PKPU.
Raut wajah senang dan ceria terlukis jelas saat beberapa perwakilan siswa-siswi diminta Kepala Sekolah SDIT Nuris untuk menyerahkan secara simbolik Tabung Peduli mereka kepada penanggung jawab Tabung Peduli PKPU Lumajang Ahmad Abduh Mahfud “Semoga uang yang ada di Tabung Peduli ini bermanfaat untuk teman-teman yang membutuhkan,” ujar salah satu perwakilan siswi.
Tabung Peduli merupakan program khusus untuk mengelola dana receh berupa infak dan sedekah yang dimasukkan melalui tabung peduli (celengan) serta bermitra dengan sekolah-sekolah, perusahaan, komunitas dan individu-individu yang kemudian akan disalurkan melalui program pendidikan. Salah satu mitra PKPU yang rutin bekerjasama dalam program Tabung Peduli adalah SDIT Nurul Islam Klakah, Kabupaten Lumajang.
Berikut Dokumentasinya :
*admin
EmoticonEmoticon